Latihan Gabungan Indonesia-AS 2025: Siapa Saja yang Terlibat dalam Super Garuda Shield?

Indonesia dan Amerika Serikat, Mitra Strategis

Super Garuda Shield 2025 bukan hanya sekadar latihan rutin, tetapi juga simbol kerja sama militer strategis antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS). Sejak awal, latihan ini digagas sebagai bentuk kolaborasi bilateral dalam memperkuat kemampuan pertahanan kedua negara. Kini, skala latihan diperluas menjadi multinasional, namun peran Indonesia-AS tetap menjadi poros utama yang menarik perhatian dunia.


Komposisi Pasukan Indonesia

Dari pihak Indonesia, ribuan prajurit TNI dikerahkan, mencakup tiga matra:

  • TNI Angkatan Darat (AD): terlibat dalam latihan darat, simulasi pertempuran kota, serta operasi taktis.
  • TNI Angkatan Laut (AL): mengerahkan kapal perang, pasukan marinir, dan unit amfibi untuk latihan pendaratan.
  • TNI Angkatan Udara (AU): menghadirkan jet tempur Sukhoi, F-16, dan pesawat angkut Hercules untuk mendukung operasi udara gabungan.

Pasukan khusus seperti Kopassus dan Denjaka juga ikut serta dalam simulasi operasi gabungan, menunjukkan kesiapsiagaan Indonesia dalam skenario perang modern.


Keterlibatan Amerika Serikat

AS mengirimkan kontingen besar yang terdiri dari:

  • US Army Pacific (USARPAC) dengan ribuan prajurit infanteri.
  • US Marine Corps yang fokus pada latihan amfibi di pesisir.
  • US Air Force dengan jet tempur F-35 dan pesawat transportasi C-130J.
  • US Navy yang menghadirkan kapal perang dan unit logistik.

Kehadiran AS dalam jumlah signifikan memperlihatkan pentingnya Indonesia sebagai mitra strategis di kawasan Indo-Pasifik.


Negara Lain yang Turut Bergabung

Selain Indonesia dan AS, latihan ini juga diikuti oleh negara mitra lain yang memperkuat dimensi multilateral:

  • Jepang dan Korea Selatan: mengirimkan pasukan khusus dan kapal perang.
  • Australia: membawa unit darat dan logistik tempur.
  • Singapura dan Filipina: menambahkan personel dan dukungan udara.
  • Inggris dan Prancis: mengirim kontingen simbolis sebagai bentuk dukungan politik dan militer.

Total lebih dari 15 negara ambil bagian, menjadikan Super Garuda Shield 2025 sebagai salah satu latihan militer terbesar di Asia Tenggara.


Fokus Latihan Gabungan

Latihan gabungan ini memiliki beberapa skenario utama, antara lain:

  1. Operasi gabungan darat dan laut untuk menguasai area konflik simulasi.
  2. Latihan amfibi dengan pendaratan di wilayah pantai.
  3. Operasi udara multinasional yang menguji koordinasi antar-angkatan udara.
  4. Skenario bantuan kemanusiaan (HADR) pascabencana alam.
  5. Operasi siber untuk menghadapi ancaman digital dan komunikasi.

Signifikansi Geopolitik

Latihan ini tidak hanya memperkuat kesiapan militer, tetapi juga memiliki dimensi geopolitik yang dalam. Dengan keterlibatan banyak negara sekutu AS, Super Garuda Shield dianggap sebagai pesan simbolis terhadap ketegangan di kawasan Indo-Pasifik, terutama di Laut China Selatan.

Bagi Indonesia, keikutsertaan dalam latihan ini menunjukkan komitmen pada politik luar negeri bebas aktif, di mana Indonesia tetap berperan sebagai penyeimbang tanpa memihak blok manapun.


📌 Kesimpulan:
Latihan gabungan Indonesia-AS 2025 dalam Super Garuda Shield menunjukkan betapa pentingnya kolaborasi militer antarnegara di kawasan strategis Indo-Pasifik. Dengan keterlibatan puluhan negara, latihan ini mempertegas bahwa Indonesia bukan hanya tuan rumah, tetapi juga aktor utama yang menjadi penghubung antara kekuatan global dan regional.